Minggu, 14 April 2013

BIODEGRADASI LIMBAH PASAR

Pengolahan sampah pasar dengan menggunakan bidegradasi(Mikroorganisme Tangki Septik)
Limbah dan Pengolahan Limbah Secara Biologis
Pasar sebagai tempat perdagangan mempunyai potensi yang besar untuk menimbulkan sampah . Limbah pasar tradisional meliputi bahan organik berupa sisa sayuran, buah, daun, nasi, dan lain-lain. Limbah pasar mengandung berbagai macam mikroba, diantaranya adalah protozoa, fungi, bakteri, dan virus . Salah satu alternatif pengolahan limbah yang dapat diaplikasikan adalah pengolahan secara biologi yang dikenal sebagai biodegradasi. Biodegradasi didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi senyawa organik oleh mikroorganisme, baik di tanah, perairan, atau pada instalasi pengolahan air limbah . Biodegradasi terjadi karena bakteri dapat melakukan metabolisme zat organik melalui sistem enzim untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi. Energi digunakan untuk sintesis, motilitas, dan respirasi .

Parameter Kualitas Air
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses biologis yang terjadi didalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air. Penentuan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri . Dasar uji BOD adalah kemampuan metabolik mikroorganisme yang ditambahkan sebagai agen pendegradasi. Semakin tinggi BOD, maka semakin banyak bahan organic yang terkandung dalam air. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa organik secara kimiawi . COD merupakan uji yang dilakukan untuk menentukan kandungan senyawa organic biodegradable (mudah terurai) dan non-biodegradable (tidak mudah terurai) . Tes COD digunakan untuk menghitung kadar bahan organik yang dapat dioksidasi secara kimia dengan menggunakan dikromat dalam media asam . Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikelpartikel anorganik. Total Dissolved Solid atau padatan terlarut adalah padatan-padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari padatan tersuspensi. Bahan-bahan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari dan mempengaaruhi proses fotosintesis diperairan. Derajat keasaman (pH) merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa sesuatu larutan. pH merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan mikroorganisme dalam air.

Mikroorganisme Tangki Septik
Fungsi utama dari tangki septik adalah untuk memisahkan padatan, lemak dan minyak keluar dari limbah cair sebelum masuk kedalam saluran pebuangan. Ketika air limbah melewati tangki septik, padatan yang lebih berat akan terbenam dibawah dan mengalami degradasi oleh bakteri. Reduksi ini akan mengubah kuantitas dari padatan dan komposisi menjadi lumpur, yang berada dibawah tangki . Bakteri bakteri patogen yang terdapat di dalam feses manusia diantaranya termasuk dalam familia Enterobacteriaceae . Coliform juga merupakan bakteri yang selalu ada dalam pencernaan hewan dan manusia yang ditemukan dalam limbah. Bakteri yang termasuk dalam kelompok ini adalah Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter dan Citrobacter. Eschrichia coli merupakan bakteri yang hanya ditemukan dan berasal dari feses hewan berdarah panas maupun manusia . Selain bakteri juga terdapat fungi dalam tangki septik. Fungi biasanya merupakan organisme saprofit, mereka memperoleh makanan dari degradasi bahan organik yang telah mati . Jamur sangat penting dalam penjernihan air seperti halnya dengan bakteri menggunakan partikel organik terlarut. Jamur tidak melaksanakan proses fotosintesis dan dapat tumbuh pada daerah lembab dengan pH rendah, suatu kondisi dimana bakteri tidak bisa hidup .


Masalah saya di sini bagaimana cara kerja mikroogainisme secara kimiawinya,cba jelaskan?

Selasa, 02 April 2013

keasaman asam karboksilat



Variasi dalam kekuatan asam dari beberapa asam karboksilik.
Anda mungkin akan berpikir bahwa semua asam karboksilik mempunyai kekuatan yang sama karena memiliki delokalisasi yang sama di sekitar -COO- untuk membuat ion lebih stabil dan lebih tidak mudah terikat dengan ion hidrogen.
Namun kenyataan yang ada asam karboksilik memiliki berbagai variasi keasaman.


pKa
HCOOH
3.75
CH3COOH
4.76
CH3CH2COOH
4.87
CH3CH2CH2COOH
4.82

Perlu diingat bahwa semakin tinggi pKa, semakin lemah sebuah asam. Mengapa asam etanoik lebih lemah dari asam metanoik? Semuanya tergantung pada stabilitas dari anion yang terbentuk. Kemungkinan untuk mendislokalisasikan muatan negatif. Semakin terdislokalisasi, semakin stabil ion tersebut dan semakin kuat sebuah asam.
Ion metanoat dari asam metanoik:

Satu-satunya perbedaan antara ini dan ion etanoat adalah kehadiran CH3 pada etanoat. Alkil mempunyai kecenderungan mendorong elektron menjauh sehingga betambahnya muatan negatif pada -COO- . Penambahan muatan membuat ion lebih tidak stabil karena membuatnya lebih mudah terikat dengan hidrogen. Sehingga asam etanoik lebih lemah daripada asam metanoik.


ALkil yang lain juga memiliki efek “mendorong elektron” sama seperti pada metil sehingga kekuatan asam propanoik dan asam butanoik mirip dengan asam etanoik.
Asam dapat diperkuat dengan menarik muatan dari -COO- . Kita  dapat melakukan hal ini dengan menambahkan atom elektronegatif seperti klorida pada rantai.


Pada tabel berikut, diperlihatkan semakin anda mengikatkan klorin semakin asam molekul.
pKa
CH3COOH
4.76
CH2ClCOOH
2.86
CHCl2COOH
1.29
CCl3COOH
0.65

Asam Trikloroetanoik merupakan asam yang cukup kuat.
Mengikatkan halogen yang berbeda juga membuat perbedaan. Florin merupakan atom paling elektronegatif sehingga anda dapat menebak bahwa dengan florin semakin tinggi tingkat keasaman.

pKa
CH2FCOOH
2.66
CH2ClCOOH
2.86
CH2BrCOOH
2.90
CH2ICOOH
3.17

Dan yang terakhir coba kita perhatikan juga efek yang terjadi dengan semakin menjauhnya halogen dari -COO- .

pKa
CH3CH2CH2COOH
4.82
CH3CH2CHClCOOH
2.84
CH3CHClCH2COOH
4.06
CH2ClCH2CH2COOH
4.52

Atom klorin efektive saat berdekatan dengan -COO- dan efeknya berkurang dengan semakin jauhnya atom klorin.


Masalah saya di sini bagaimana cara supaya asam etanoik lebih kuat tingakat keasamannya dari pada asam metanoik?